Image Yeezy Masih Akan Tetap Diminati Banyak Orang Meskipun Kontroversial
Entertaiment Bagikan

Yeezy Masih Akan Tetap Diminati Banyak Orang Meskipun Kontroversial

Entertaiment Bagikan
Pada 19 Mei 2023 lalu, Adidas memutuskan untuk menjual sisa inventaris sepatu Yeezy senilai 1,3 miliar dollar AS. Keputusan ini dibuat setelah melalui berbagai pertimbangan mengenai kontroversi yang ditimbulkan Kanye West. Pada akhir bulan Mei lalu pun beberapa model Yeezy sudah tersedia di situs resmi adidas Amerika dan Eropa.

Dilansir dari Footwear News, peluncuran Adidas Yeezy dinilai terjual dengan cepat menurut catatan pada hari Senin (5/6/2023) yang ditulis oleh Tom Nikic dari Wedbush. Perilisan tersebut meliputi 12 pasang sepatu ini berlangsung selama dua hari pada akhir bulan Mei.

Peluncuran Yeezy belakangan ini disertai dengan desain yang sudah ada sebelumnya dengan beberapa warna baru. Jika mengacu pada data dari tren di Google menunjukkan peningkatan minat terhadap Adidas dan Yeezy dalam tujuh hari terakhir. Hal yang sama juga terjadi di data pencarian Google trend Indonesia, dimana pencarian “Adidas” dan “Yeezy” terbilang tinggi selama sepekan terakhir.

Masih dilansir dari Footwear News, penghentian penjualan Yeezy sejak Oktober 2022 lalu membukukan penurunan pendapatan sebesar 1% pada kuartal 1. Kemudian pada bulai Mei lalu, Adidas mencatat pendapatan sebesar 1% menjadi 5,27 miliar Euro. Bjorn Gulden juga mengatakan kalau pendapatan Adidas akan naik menjadi 9% kalau bukan karena masalah Yeezy.

Dilansir Business Insider, Adidas akan kehilangan sekitar 500 juta dolar AS keuntungan operasi dan 1,28 miliar dolar AS dari penjualan pada tahun 2023 apabila tidak menjual produk Yeezy yang sudah tersedia. Terdapat juga desas-desus kalau Adidas dan Ye akan kembali bekerja sama untuk menjual sisa stok.

Saat ini, menurut CEO Impossible Kicks John Mocadlo, Yeezy dinilai sebagai salah satu dari tiga merek sepatu kets teratas bagi mereka. Permintaan untuk Yeezy telah naik sebesar 30% pada rantai penjualan kembali sepatu kets sejak Adidas memutuskan hubungan dengan Kanye West pada bulan Oktober.

Menurut John, Yeezy menjadi tiga merk sepatu kets paling dicari di Impossible Kicks yang melampaui penjualan 50 juta dolar AS pada tahun 2022. Impossible Kicks menjual 30.000 sepatu kets setiap bulan, dan mereka menilai kalau 7.000 diantaranya adalah Yeezy.

Melihat hal tersebut, besar kemungkinan kalau pada kuartal 2 ini, pendapatan Adidas akan meningkat secara signifikan. Karena menurut analisa Tom Nikic, Yeezy akan menjadi faktor pendongkrak pendapatan keseluruhan kinerja keuangan Adidas.

Analisa tersebut menunjukkan kalau model Yeezy tetaplah populer di kalangan Sneakerhead baik di Amerika, Eropa, atau bahkan Indonesia sendiri. Beberapa model seperti Boost 350 “Pirate Black”, 350 V2, dan lain sebagainya memang banyak diminati oleh Sneakerhead di Indonesia.

Sumber:


Eric Ibrahim

29 December 2023

Reply:

Shoe
Workshop


Related Articles

Yeezy Masih Akan Tetap Diminati Banyak Orang Meskipun Kontroversial

Entertaiment
  • 4 months ago
  • 542

    Damai dengan Kanye? Adidas Resmi Menjual Lagi Produk Yeezy yang Tersisa

    Entertaiment
  • 4 months ago
  • 362

    Sepatu Kets: Sejarah Hingga Evolusinya Menjadi Budaya Populer

    Entertaiment
  • 4 months ago
  • 263

    Sneakers dan Kontroversi, Mulai dari Isu SARA Hingga Perbudakan

    Entertaiment
  • 4 months ago
  • 229
    Yeezy Masih Akan Tetap Diminati Banyak Orang Meskipun Kontroversial

    Yeezy Masih Akan Tetap Diminati Banyak Orang Meskipun

    Entertaiment
    Pada 19 Mei 2023 lalu, Adidas memutuskan untuk menjual sisa inventaris sepatu Yeezy senilai 1,3 miliar dollar AS. Keputusan ini dibuat setelah melalui berbagai pertimbangan mengenai kontroversi yang ditimbulkan Kanye West. Pada akhir bulan Mei lalu pun beberapa model Yeezy sudah tersedia di situs resmi adidas Amerika dan Eropa.

    Dilansir dari Footwear News, peluncuran Adidas Yeezy dinilai terjual dengan cepat menurut catatan pada hari Senin (5/6/2023) yang ditulis oleh Tom Nikic dari Wedbush. Perilisan tersebut meliputi 12 pasang sepatu ini berlangsung selama dua hari pada akhir bulan Mei.

    Peluncuran Yeezy belakangan ini disertai dengan desain yang sudah ada sebelumnya dengan beberapa warna baru. Jika mengacu pada data dari tren di Google menunjukkan peningkatan minat terhadap Adidas dan Yeezy dalam tujuh hari terakhir. Hal yang sama juga terjadi di data pencarian Google trend Indonesia, dimana pencarian “Adidas” dan “Yeezy” terbilang tinggi selama sepekan terakhir.

    Masih dilansir dari Footwear News, penghentian penjualan Yeezy sejak Oktober 2022 lalu membukukan penurunan pendapatan sebesar 1% pada kuartal 1. Kemudian pada bulai Mei lalu, Adidas mencatat pendapatan sebesar 1% menjadi 5,27 miliar Euro. Bjorn Gulden juga mengatakan kalau pendapatan Adidas akan naik menjadi 9% kalau bukan karena masalah Yeezy.

    Dilansir Business Insider, Adidas akan kehilangan sekitar 500 juta dolar AS keuntungan operasi dan 1,28 miliar dolar AS dari penjualan pada tahun 2023 apabila tidak menjual produk Yeezy yang sudah tersedia. Terdapat juga desas-desus kalau Adidas dan Ye akan kembali bekerja sama untuk menjual sisa stok.

    Saat ini, menurut CEO Impossible Kicks John Mocadlo, Yeezy dinilai sebagai salah satu dari tiga merek sepatu kets teratas bagi mereka. Permintaan untuk Yeezy telah naik sebesar 30% pada rantai penjualan kembali sepatu kets sejak Adidas memutuskan hubungan dengan Kanye West pada bulan Oktober.

    Menurut John, Yeezy menjadi tiga merk sepatu kets paling dicari di Impossible Kicks yang melampaui penjualan 50 juta dolar AS pada tahun 2022. Impossible Kicks menjual 30.000 sepatu kets setiap bulan, dan mereka menilai kalau 7.000 diantaranya adalah Yeezy.

    Melihat hal tersebut, besar kemungkinan kalau pada kuartal 2 ini, pendapatan Adidas akan meningkat secara signifikan. Karena menurut analisa Tom Nikic, Yeezy akan menjadi faktor pendongkrak pendapatan keseluruhan kinerja keuangan Adidas.

    Analisa tersebut menunjukkan kalau model Yeezy tetaplah populer di kalangan Sneakerhead baik di Amerika, Eropa, atau bahkan Indonesia sendiri. Beberapa model seperti Boost 350 “Pirate Black”, 350 V2, dan lain sebagainya memang banyak diminati oleh Sneakerhead di Indonesia.

    Sumber:
    https://www.businessinsider.com/yeezys-are-still-in-high-demand-on-the-secondary-market-2023-2
    https://footwearnews.com/business/business-news/yeezys-sell-out-adidas-despite-controversy-1203472922/


    Eric Ibrahim
    29 December 2023
    Bagikan
    Related Post
    52 MIN AGO
    Eksperimen Keberlanjutan Hoka Melalui Sepatu seri anak-anak bakal rilis bulan ini
    52 MIN AGO
    Eksperimen Keberlanjutan Hoka Melalui Sepatu seri anak-anak bakal rilis bulan ini
    52 MIN AGO
    Eksperimen Keberlanjutan Hoka Melalui Sepatu seri anak-anak bakal rilis bulan ini
    52 MIN AGO
    Eksperimen Keberlanjutan Hoka Melalui Sepatu seri anak-anak bakal rilis bulan ini
    Komentar

    Reply :

    Shoe
    Workshop

    Belum ada komentar

    Jadilah yang Pertama berkomentar disini

    Recent Update
    4 months ago
    Investasi Pada Sneakers, Apakah Worth It?
    4 months ago
    Yeezy Masih Akan Tetap Diminati Banyak Orang Meskipun Kontroversial
    4 months ago
    Dampak Industri Sepatu Bagi Kelestarian Lingkungan
    4 months ago
    Sol Vibram, Sol Sepatu Canggih yang Bukan Sekedar Karet