Sepatu Warrior dikenal sebagai sepatu anak sekolah. Karena di era 90-an di sekolah harus pakai sepatu Warrior. Walaupun sempat dipukul mundur sepatu impor dengan harga sangat murah, yang membuat mereka berhenti produksi pada 2000-2015, kebangkitan produk lokal dengan tema “Local Pride” ternyata turut diramaikan brand sepatu yang telah hadir sejak 1972 tersebut. Yang ditandai dengan dipakainya sepatu ini di film “Dilan” yang sedang melambung saat itu.
Selain tetap menghadirkan desain ikonis penuh memori, eksistensi produk sepatu berbahan kanvas ini juga mulai menambah berbagai inovasi. Pilihan-pilihan baru ini dihadirkan agar market mengenal Warrior bukan lagi hanya sebagai sepatu sekolah saja, melainkan juga sepatu untuk kebutuhan fesyen, meskipun pada awalnya konsumen tidak langsung akrab dengan konsep fashion shoes dari Warrior ini.
Bila dilihat lebih detail, sepatu Warrior keluaran terbau juga bermain dengan padanan warna dan aksen tertentu, termasuk sentuhan kain patchwork. Kendati demikian, desainnya tetap simpel, sehingga mudah dipadankan dengan fashion item lain. Di sisi lain, saat memakainya, Warrior ingin setiap para konsumen turut melangkah bersama sejarah sepatu yang telah eksis selama lebih dari 40 tahun tersebut.